Indonesia Gabung BRICS

Anonymous 08/Jan/2025(Wed)06:23:23 >>165 ← reply
publik Indonesia dikejutkan dengan keputusan klo Indonesia akhirnya bergabung penuh ke BRICS. Hal ini menjadi langkah blunder besar rezim Prabowo, kenapa ?? --------------------------------------------------- 1. Di dunia ini sebenarnya kekuatan ekonomi sutau negara atau kelompok diukur dengan berapa % dominasi PDB dunia nya. Nah BRICS (kubu timur) sendiri cuman menguasai : sekitar 30% PDB dunia. Dan inipun karena ada Cina dan India yg menyumbang sekitar 3/4 kekuatan BRICS. Dimana India menyumbang 4% PDB dunia, dan Cina menyumbang 19% PDB dunia, jadi gabungan Cina dan India sekitar 23% dari 30% kekuatan PDB BRICS. Tanpa Cina dan India kekuatan BRICS cuman 7% PDB dunia, sedangkan Rusia yg dibanggakan banyak orang Indonesia itu kekuatan ekonominya cuman 3% PDB dunia. --------------------------------------------------- 2. Di sisi lain kekuatan ekonomi musuh besar BRICS yaitu G20 (kubu barat) itu menguasai: sekitar 85% PDB dunia. Dimana Amerika sendiri menguasai setidaknya 26% PDB dunia, sedangkan Eropa setidaknya menyumbang 17% PDB dunia, lalu disusul Jepang sekitar 5% PDB dunia. Inggris sekitar 3 % PDB dunia, dan Korsel 2 %, PDB dunia. 5 anggota G20 ini aja udah menguasai 50% PDB dunia BTW : Sebagai catatan Cina dan India masuk G20 juga selain di BRICS, itu sebabnya persentase G20 + BRICS lebih dari 100% PDB dunia. --------------------------------------------------- Nah kedua kubu ini sebenarnya saling berperang secara ekonomi dan politik berebut dominasi global apalagi Amerika yg sangat agrresif untuk menjadi negara paling dominan di dunia, yg bahkan gak segan2 melancarkan perang dagang (seperti dengan Cina) sampai perang betulan. Nah gobloknya kita malah berpihak kekubu BRICS yg jelas2 dianggap musuh oleh mayoritas negara G20 terutama Amerika, bahkan tahun kmrn sebelum terpilih sebagai presiden Donald Trump udah koar2 ngancem akan memberlakukan tarif 100% pada negara2 BRICS. Hal ini bisa membuat kita kesulitan dalam eksport padahal kita perlu eksport ke negara2 maju macam G20 terutama Amerika untuk mendapatkan devisa dan dollar. Apalagi kekuatan ekonomi Indonesia cuman 1% dari PDB dunia. Kita jelas tidak akan sanggup berperang dengan Amerika seperti Cina yg setidaknya menguasai 19% PDB dunia. Apalagi klo Amerika dibantu sohib2nya semacam Eropa, Inggris, Jepang, dan Korsel, bisa anyep eksport kita bila negara2 ini memusuhi kita. ** Kamu boleh koar2 benci Amerika dan barat tapi secara realistisnya kita sangat perlu mereka karena dominasi Dollar dan Euro sangat kuat. Gak ada negara lain mau transaksi pake Rupiah semua maunya cuman pake Dollar, Euro, minimal Yen, bahkan Renminbi Cina aja gak laku. --------------------------------------------------- A. Ujung-ujungnya kita cuman bisa eksport ke sesama negara BRICS terutama Cina. Dan inipun tergantung belas kasihan Cina yg jelas gak bakal membiarkan eksport kita tanpa timbal balik yg menguntungkan mereka. Terutama jelas penguasaan laut Cina selatan dan Selat malaka untuk angenda ambisius Cina yaitu OBOR atau BRI (The Belt and Road Initiative). Jadi jangan heran nanti ujug2 kapal perang Cina sandar di Natuna atau berkeliaran sampai selat Malaka. --------------------------------------------------- B. Selain itu dengan bergabung dengan BRICS kita sebenarnya menghianati sesama negara ASEAN karen hampir semua negara asia-tenggara seperti Vietnam, Thailand, Malaysia, dan Philipina, sedang berseteru dengan Cina karena Cina secara sepihak ingin menguasai laut Cina selatan yg kaya migas dan merupakan jalur pelayaran strategis itu. Bergabungnya kita dengan BRICS tentunya akan membuat posisi kita justru bisa dimusuhi sesama negara ASEAN. Padahal Malaysia dan Singapura udah menggagas zona ekonomi khusus untuk negara2 ASEAN agar perdagangan dan eksport sesama negara ASEAN bebas biaya eksport, yg sebenarnya bisa membantu perdagangan dan eksport kita ke negara2 tetangga kita. Tapi apesnya kita malah memilih BRICS yg gak jelas mekanisme dan kebijakan eksportnya seperti apa. ------------------------------------------------- C. Bahkan klo kita kalah diplomasi alih2 eksport, yg ada kita malah cuman jadi pasar doang, atau import negara2 besar di BRICS seperti Cina, India, dan Rusia jauh lebih besar dari eksport kita. Yg justru akan menyedot devisa kita karena negara kita dibanjiri produk murah mereka. Bahkan banjir import ini bisa membunuh industri lokal kita karena gak sanggup bersaing dengan produk murah Cina dan India. Dan hal ini sudah terbukti seperti tumbangnya Sritex dan semakin banyaknya barang elektronik Cina terutama HP murahnya yg membuat industri elektronik dalam negri megap2. Selain itu Cina juga membuang industri kotornya seperti pertambangan nikel dan batubara ke Indonesia, sebaliknya didalam negri mereka berusaha membangun industri bersih yg ramah lingkungan, sedangkan kita justru menghancurkan lingkungan kita sendiri karena terpaksa harus menerima investor industri kotor Cina ini karena investor barat gak mau ke Indonesia. -------------------------------------------------------- Akhirnya alih2 maju, kita justru semakin miskin dan terpinggirkan dari percaturan geopolitik dunia, karena dimusuhi barat dan cuman jadi pasar Cina dan India doang tanpa sanggup mandiri. -------------------------------------------------------- Meme dibawah ini gambaran real sikon BRICS yg sebenarnya disetir Cina karena merupakan kekuatan ekonomi paling dominan didalam BRICS.
Anonymous 08/Jan/2025(Wed)06:25:44 >>708
Meme https://imgur.com/a/TKYO8zU
Anonymous 08/Jan/2025(Wed)07:43:34 >>715
@OP Indonesia jadi alat ekonomi aja. Apa ga bisa jadi singapura gitu?
Anonymous 08/Jan/2025(Wed)09:58:13 >>716
@715 tau tuh si wowo kita kan CONSOOOmer sejati, konsumen china barang murah2 aneh2, lama2 tunduk kita sama china. jadi babu lagi deh
Anonymous 08/Jan/2025(Wed)19:00:07 >>724
BRICS itu isinya negara shithole, indon jadi ikut-ikutan shithole
Anonymous 09/Jan/2025(Thu)06:41:41 >>729
BRICS sebuah lembaga tidak jelas dan jebakan betmen made in Cina. ===================== BRICS sendiri pada awalnya di dirikan karena 2 sebab yaitu : ---------------------------- 1. Karena Rusia kesal di kucilkan dan akhirnya di tendang dari G8. Sejarahnya setelah berakhirnya perang dingin kekuatan di dunia ini dikuasai hampir semuanya (status quo) oleh kubu barat yg meliputi : G7 sebagai simbol dominasi politik, NATO sebagai simbol dominasi militer, OECD sebagai simbol dominasi ekonomi, dan WTO sebagai simbol dominasi perdagangan dunia. Tapi pada tahun 1997 Rusia akhirnya diajak bergabung dalam G7 yg akhirnya berubah menjadi G8 yg merupakan negara2 dengan kekuatan politik terkuat di dunia yg terdiri dari Amerika, Inggris, Jepang, Italia, Prancis, Jerman, Canada, Rusia, dan Uni-Eropa. Tapi sayangnya Rusia sering tidak sejalan dengan negara G8 lainnya dan akhirnya ditendang beneran pada tahun 2014 dulu saat beneran menginvasi Ukraina, yg jelas membuat Rusia kesal. ---------------------------- 2. Karena percaya ramalan Goldman Sachs pada tahun 2001 lalu yg menyebutkan : ditahun 2050 kelak akan ada 4 negara yaitu, Brazil, Rusia, India, dan Cina (BRIC) yg akan mendominasi ekonomi global. Sehingga ke 4 negara ini berinisiatif untuk membentuk kerjasama ekonomi diantara mereka, tapi nantinya ketambahan satu negara lagi yaitu Afrika selatan. ===================== BRICS sendiri pada awalnya di dirikan Putin sebagai lawan politik untuk G7 saat Rusia berseteru dengan Amerika tahun 2009 lalu terkait claim Rusia kepada Crimea. Tapi oleh Xijingping dan India BRICS tahun 2014 dirubah menjadi semacam forum ekonomi seperti OECD dengan didirikannya NDB (New Development Bank) yg memberikan pinjaman lunak bagi negara2 anggotanya. Lalu pada tahun 2021 karena tekanan India lagi BRICS berubah lagi menjadi semacam lembaga perdagangan dan multilateral semacam G20 dan WTO dengan dimasukannya Iran, UEA, Mesir, Ethiopia, dll Nantinya sampai sekarang BRICS semakin berekpansi merekrut negara2 lainnya sebagai alternatif dari G20 atau OECD dengan iming2 pinjaman hutang lunak dari NDB (New Development Bank), yg tidak seperti IMF dan World Bank yg dianggap saratnya lebih berat dan lebih ribet. Perubahan dari organisasi politik menjadi organisasi ekonomi pemberi pinjaman lunak inilah yg akhirnya membuat banyak negara (termasuk Indonesia juga) berminat gabung ke BRICS. ---------------------------- Cuman masalahnya ada beberapa agenda BRICS yg berbahaya yaitu : 1. Keinginan untuk mengganti Dollar (Dedolarisasi) dan Euro sebagai mata uang utama dalam BRICS. Hal ini jelas ngajak ribut Amerika dan selain itu faktanya Dollar dipake sebagai cadangan devisa dan mata uang buat perdagangan antar negara mencapai 58 %, sedangkan sisanya sekitar 20% menggunakan Euro. Yg artinya sebagian besar perdagangan dunia 78% menggunakan Dollar dan Euro. Tidak pake Dollar dan Euro Jelas cuman bisa berdagang dengan 22% negara didunia. Selain itu faktanya bahkan Euro aja yg merupakan mata uang sahabat Amerika karena dari Uni-Eropa tidak sanggup menanding keperkasaanDollar apalagi mau menciptakan mata uang baru BRICS, yakinlah bakalan digeprek Amerika duluan. ---------------------------- 2. Sebenarnya di dalam BRICS itu sendiri anggota saling bertikai dan saling memakan untuk kepentingan negaranya sendiri, yg paling terkenal adalah Jebakan hutang Cina. Karena sebagian besar kekuatan ekonomi dalam BRICS adalah kekuatan ekonomi Cina. Bahkan modal di NDB (New Development Bank) itu duitnya Cina. Jadi jelas kebijakan BRICS akan selalu di setir Cina. Cina sendiri sejak dulu berambisi untuk menjadi raksasa ekonomi mengalahkan Amerika, dan salah satu caranya adalah membangun jalur distribusi dari Cina menuju seluruh kawasan Asia dan Afrika (serta sebagian kecil Eropa). Untuk itu Cina perlu menguasai negara2 di beberapa titik2 strategis dunia. Agenda politik Cina ini biasanya disebut OBOR (One Belt One Road) atau BRI (Belt and Road Initiative) Nah salah satunya negara strategis itu adalah negara kita Indonesia karena merupakan salah satu dari 3 negara penguasa Selat Malaka yg merupakan salah satu jalur distribusi maritim terpenting di dunia. Cina jelas akan mengguyur kita dengan berbagai bantuan dan hutang lunak, TAPI bila kita gak sanggup bayar hutang tersebut maka ucapkan selamat tinggal kepada pelabuhan2 kita di selat malaka atau laut cina selatan. Politik ini pernah dipake Cina untuk menguasai pelabuhan di Sri-Lanka karena klo kalian lihat di peta Sri-Langka termasuk negara strategis yg sangat diperlukan Cina, sehingga saat Sri-Langka kesulitan ekonomi beberapa tahun lalu Cina dengan murah hati memberikan pinjaman besar kepada Sri-Langka tapi saat mereka tidak sanggup membayarnya akhirnya pelabuhan strategis Sri-Langka dikuasai Cina untuk setidaknya 1 abad kedepan. Nah Indonesia sangat mungkin akan terjebak hal yg sama kayak Sri-Langka karena mega-proyek rezim Jokowi sampai Prabowo seperti IKN, makan siang gratis, dan pembuatan lahan pangan 20 juta hektare (setara 2x pulau jawa) perlu modal gede yg tentunya harus ngutang. Bahkan kita udah pernah kena jebakan hutang Cina seperti proyek kereta cepat Woosh itu yg gak bakal lunas sampai 1 abad kedepan padahal dulu anggarannya jauh dibawah itu.
Anonymous 14/Jan/2025(Tue)21:35:19 >>935
@716 welcome to Indonesia