Indonesia Gabung BRICS !?

Anonymous 07/Jan/2025(Tue)12:16:38 >>164 ← reply
pendapat kalian? ni orang suka2 dia ya kayanya wkwkwkw asu banget
Anonymous 07/Jan/2025(Tue)12:17:12 >>694
Berikut adalah pro dan kontra Indonesia bergabung dengan BRICS: Pro: 1. Peningkatan Ekonomi dan Perdagangan: Bergabung dengan BRICS dapat meningkatkan transaksi ekonomi Indonesia, baik ekspor maupun impor, ke pasar yang sudah ada dan baru. Ini bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi.[](https://fahum.umsu.ac.id/indonesia-ingin-bergabung-brics-ini-penyebab-dan-keuntungannya/) 2. Investasi Asing Langsung (FDI): Dengan menjadi anggota BRICS, Indonesia kemungkinan akan menarik lebih banyak FDI yang bisa membuka lapangan kerja bagi warga Indonesia.[](https://fahum.umsu.ac.id/indonesia-ingin-bergabung-brics-ini-penyebab-dan-keuntungannya/) 3. Sumber Pembiayaan: Bergabung dalam BRICS memberikan akses ke sumber pembiayaan baru untuk sektor publik dan swasta, termasuk dari New Development Bank (NDB) BRICS untuk proyek infrastruktur dan pembangunan berkelanjutan.[](https://fahum.umsu.ac.id/indonesia-ingin-bergabung-brics-ini-penyebab-dan-keuntungannya/) 4. Stabilitas Mata Uang: Keanggotaan di BRICS dapat membantu menstabilkan rupiah dari risiko fluktuasi mata uang dengan adanya penerimaan mata uang lokal di antara negara anggota.[](https://www.kompas.id/baca/opini/2023/08/28/manfaat-dan-risiko-indonesia-bergabung-di-brics) 5. Posisi Internasional: Indonesia akan mendapatkan posisi yang lebih kuat di kancah internasional, meningkatkan pengaruh dalam kebijakan global yang lebih adil dan memberikan suara bagi negara-negara berkembang.[](https://fahum.umsu.ac.id/indonesia-ingin-bergabung-brics-ini-penyebab-dan-keuntungannya/) Kontra: 1. Risiko Politik: BRICS bisa dianggap sebagai "kubu perlawanan" terhadap sistem yang dibangun oleh Barat, yang mungkin mempengaruhi hubungan Indonesia dengan negara-negara Barat.[](https://www.bbc.com/indonesia/articles/c4gpp3ke280o) 2. Kepentingan Berbeda: Negara-negara baru yang bergabung ke BRICS mungkin memiliki kepentingan yang berbeda dengan Indonesia, yang bisa menimbulkan konflik atau tantangan dalam forum BRICS.[](https://www.kompas.id/baca/opini/2023/08/28/manfaat-dan-risiko-indonesia-bergabung-di-brics) 3. Kewajiban dan Risiko: Ada berbagai risiko dan kewajiban yang harus diperhatikan, seperti komitmen untuk menghormati kebijakan dan keputusan kolektif BRICS yang mungkin tidak selalu sejalan dengan kepentingan nasional Indonesia.[](https://www.kompas.id/baca/opini/2023/08/28/manfaat-dan-risiko-indonesia-bergabung-di-brics) 4. Ketergantungan pada China: Ada kekhawatiran bahwa bergabung dengan BRICS bisa meningkatkan ketergantungan Indonesia terhadap China, terutama dalam hal ekonomi dan investasi.[](https://www.viva.co.id/bisnis/1787501-indonesia-resmi-jadi-anggota-penuh-brics) 5. Persepsi Internasional: Bergabung dengan BRICS mungkin dipersepsikan sebagai langkah yang menunjukkan keberpihakan Indonesia kepada salah satu kubu, yang bisa mempengaruhi hubungan diplomatik dan ekonomi dengan negara-negara lain di luar BRICS.[](https://www.bbc.com/indonesia/articles/c4gpp3ke280o) Dengan mempertimbangkan pro dan kontra ini, Indonesia perlu membuat keputusan yang strategis untuk memaksimalkan manfaat dan memitigasi risiko yang mungkin timbul dari keanggotaan di BRICS.
Anonymous 07/Jan/2025(Tue)18:02:49 >>697
No fucking way No fucking way
Anonymous 07/Jan/2025(Tue)19:00:31 >>698
@697 presiden lo tuh
Anonymous 07/Jan/2025(Tue)19:01:07 >>699
tar kalo rusia ribur sama us, tar indo ikutan ga ya anjeng masa kita disuruh perng cok
Anonymous 07/Jan/2025(Tue)19:01:39 >>700
*ribut
Anonymous 09/Jan/2025(Thu)06:41:13 >>728
BRICS sebuah lembaga tidak jelas dan jebakan betmen made in Cina. ===================== BRICS sendiri pada awalnya di dirikan karena 2 sebab yaitu : ---------------------------- 1. Karena Rusia kesal di kucilkan dan akhirnya di tendang dari G8. Sejarahnya setelah berakhirnya perang dingin kekuatan di dunia ini dikuasai hampir semuanya (status quo) oleh kubu barat yg meliputi : G7 sebagai simbol dominasi politik, NATO sebagai simbol dominasi militer, OECD sebagai simbol dominasi ekonomi, dan WTO sebagai simbol dominasi perdagangan dunia. Tapi pada tahun 1997 Rusia akhirnya diajak bergabung dalam G7 yg akhirnya berubah menjadi G8 yg merupakan negara2 dengan kekuatan politik terkuat di dunia yg terdiri dari Amerika, Inggris, Jepang, Italia, Prancis, Jerman, Canada, Rusia, dan Uni-Eropa. Tapi sayangnya Rusia sering tidak sejalan dengan negara G8 lainnya dan akhirnya ditendang beneran pada tahun 2014 dulu saat beneran menginvasi Ukraina, yg jelas membuat Rusia kesal. ---------------------------- 2. Karena percaya ramalan Goldman Sachs pada tahun 2001 lalu yg menyebutkan : ditahun 2050 kelak akan ada 4 negara yaitu, Brazil, Rusia, India, dan Cina (BRIC) yg akan mendominasi ekonomi global. Sehingga ke 4 negara ini berinisiatif untuk membentuk kerjasama ekonomi diantara mereka, tapi nantinya ketambahan satu negara lagi yaitu Afrika selatan. ===================== BRICS sendiri pada awalnya di dirikan Putin sebagai lawan politik untuk G7 saat Rusia berseteru dengan Amerika tahun 2009 lalu terkait claim Rusia kepada Crimea. Tapi oleh Xijingping dan India BRICS tahun 2014 dirubah menjadi semacam forum ekonomi seperti OECD dengan didirikannya NDB (New Development Bank) yg memberikan pinjaman lunak bagi negara2 anggotanya. Lalu pada tahun 2021 karena tekanan India lagi BRICS berubah lagi menjadi semacam lembaga perdagangan dan multilateral semacam G20 dan WTO dengan dimasukannya Iran, UEA, Mesir, Ethiopia, dll Nantinya sampai sekarang BRICS semakin berekpansi merekrut negara2 lainnya sebagai alternatif dari G20 atau OECD dengan iming2 pinjaman hutang lunak dari NDB (New Development Bank), yg tidak seperti IMF dan World Bank yg dianggap saratnya lebih berat dan lebih ribet. Perubahan dari organisasi politik menjadi organisasi ekonomi pemberi pinjaman lunak inilah yg akhirnya membuat banyak negara (termasuk Indonesia juga) berminat gabung ke BRICS. ---------------------------- Cuman masalahnya ada beberapa agenda BRICS yg berbahaya yaitu : 1. Keinginan untuk mengganti Dollar (Dedolarisasi) dan Euro sebagai mata uang utama dalam BRICS. Hal ini jelas ngajak ribut Amerika dan selain itu faktanya Dollar dipake sebagai cadangan devisa dan mata uang buat perdagangan antar negara mencapai 58 %, sedangkan sisanya sekitar 20% menggunakan Euro. Yg artinya sebagian besar perdagangan dunia 78% menggunakan Dollar dan Euro. Tidak pake Dollar dan Euro Jelas cuman bisa berdagang dengan 22% negara didunia. Selain itu faktanya bahkan Euro aja yg merupakan mata uang sahabat Amerika karena dari Uni-Eropa tidak sanggup menanding keperkasaanDollar apalagi mau menciptakan mata uang baru BRICS, yakinlah bakalan digeprek Amerika duluan. ---------------------------- 2. Sebenarnya di dalam BRICS itu sendiri anggota saling bertikai dan saling memakan untuk kepentingan negaranya sendiri, yg paling terkenal adalah Jebakan hutang Cina. Karena sebagian besar kekuatan ekonomi dalam BRICS adalah kekuatan ekonomi Cina. Bahkan modal di NDB (New Development Bank) itu duitnya Cina. Jadi jelas kebijakan BRICS akan selalu di setir Cina. Cina sendiri sejak dulu berambisi untuk menjadi raksasa ekonomi mengalahkan Amerika, dan salah satu caranya adalah membangun jalur distribusi dari Cina menuju seluruh kawasan Asia dan Afrika (serta sebagian kecil Eropa). Untuk itu Cina perlu menguasai negara2 di beberapa titik2 strategis dunia. Agenda politik Cina ini biasanya disebut OBOR (One Belt One Road) atau BRI (Belt and Road Initiative) Nah salah satunya negara strategis itu adalah negara kita Indonesia karena merupakan salah satu dari 3 negara penguasa Selat Malaka yg merupakan salah satu jalur distribusi maritim terpenting di dunia. Cina jelas akan mengguyur kita dengan berbagai bantuan dan hutang lunak, TAPI bila kita gak sanggup bayar hutang tersebut maka ucapkan selamat tinggal kepada pelabuhan2 kita di selat malaka atau laut cina selatan. Politik ini pernah dipake Cina untuk menguasai pelabuhan di Sri-Lanka karena klo kalian lihat di peta Sri-Langka termasuk negara strategis yg sangat diperlukan Cina, sehingga saat Sri-Langka kesulitan ekonomi beberapa tahun lalu Cina dengan murah hati memberikan pinjaman besar kepada Sri-Langka tapi saat mereka tidak sanggup membayarnya akhirnya pelabuhan strategis Sri-Langka dikuasai Cina untuk setidaknya 1 abad kedepan. Nah Indonesia sangat mungkin akan terjebak hal yg sama kayak Sri-Langka karena mega-proyek rezim Jokowi sampai Prabowo seperti IKN, makan siang gratis, dan pembuatan lahan pangan 20 juta hektare (setara 2x pulau jawa) perlu modal gede yg tentunya harus ngutang. Bahkan kita udah pernah kena jebakan hutang Cina seperti proyek kereta cepat Woosh itu yg gak bakal lunas sampai 1 abad kedepan padahal dulu anggarannya jauh dibawah itu.
Anonymous 10/Jan/2025(Fri)12:44:17 >>763
@728 kalo nulis gw saranin jangan pake separator line kaya "------" biar enak bacanya, kaya biasa aja